hati sangat perlu untuk tegar
Tegar menghirup bayu meniup
Tegar menantang angin menderu
Tak perlu terlalu peduli pada mata yang melihat
Entah sedang menilai, entah sedang simpati, entah sedang mengata, entah sedang memuji, entah sedang mendoakan :-)
Terkadang memutus untuk positif
Sekerap itu juga memutus untuk tidak peduli
Hariz perlu bersyukur punya mama yang taktau malu ini :-)
atau
Ibu seharusnya bersyukur punya anak seperti Hariz :-)
atau
Kami perlu bersama bersyukur
sebab yang berlaku pasti punya asbab
sebagaimana
ianya berlaku sebab punya hikmah
Tidak terdetik atau terfikir
untuk meletak Hariz ke belakang
hanya di sebabkan keadaannya yang istimewa/atau kurang di mata orang
Malah sering saja Hariz di tolak dan disua ke depan
Menjengah rupa dunia
Berpiknik, bercuti, barbeku, bermandimanda di kolam, zoo, taman boya, sungai
semua di terjah..
Mata yang melihat...banyak
berpasang2...
Ah...malangnya, si mama tak perduli apa pun sifat mata pemandang itu
Kalau positf, ya syukur
Kalau negatif, ya syukur juga, mudah2an saja hati mereka dilembutkan untuk lebih memahami
Jujurnya
saya akan tersenyum jika ada yang punya anak seperti ariz
bila dipandang, lantas mengalih ke tempat lain...
ha..ha...lucu rasanya
Jangan kecilkan hati sendiri ibu2 ayah2
Dan selalunya dengan tawa dan senyum saya menegur, tak perlu rasa seperti mana rasa yang ada dalam pandangan itu.
Tak ada kekurangan untuk disembunyikan dan tak ada kelebihan untuk dibanggakan.
Akur saja rezeki kita...
Dan kebiasaannya senyum ringan, sapaan yang humble
could break the ice yang ada di wajah.
Berbekalkan wheelchair
ONE BORNEO
di redah....
lantas sedikit sedar
kesian negeri ku ini
terlalu tidak OKU friendly
jadi benar omel2an dan sungutan2 mereka2 itu
Tegar2 ya hati
Hidup ini penuh warna :-)
Hariz yang ngantuk :-)